Sunday 30 October 2016

Teori Pengambilan Keputusan

A. Definisi Pengambilan Keputusan

    Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan. 

B. Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli : 

  • Menurut Terry (Syamsi, 1995) pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih, tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang memungkinkan.
  • Menurut Siagian (dalam Syamsi, 1995) bahwa pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
  • Menurut Shull, Delbecq & Cummings (dalam Taylor, 1994) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai suatu kesadaran dalam proses manusia, menyangkut individu dan fenomena sosial, berdasarkan hal-hal yang fakta dan aktual yang menghasilkan pilihan dari satu aktivitas perilaku yang berasal dari satu atau lebih pilihan.
  • Menurut Morgan (1986) bahwa pengambilan keputusan merupakan salah satu jalan dari penyelesaian masalah dimana kita dihadapkan dengan berbagai pilihan yang harus kita pilih. 
  • Menurut Baron & Byrne (2005) pengambilan keputusan merupakan tindakan menggabungkan dan mengintegrasikan informasi yang ada untuk memilih satu dari beberapa kemungkinan tindakan.


C. Proses Pengambilan Keputusan

   Proses pengambilan keputusan merupakan tahap-tahap yang harus dilalui ataudigunakan untuk membuat keputusan. Tahap-tahap ini merupakan kerangkadasar, sehingga setiap tahap dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa subtahap (disebut langkah) yang lebih khusus/ spesifik dan lebih operasional.Secara umum, proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap, yaitu sebagai berikut :
    1. Penemuan Masalah
     Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas,sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah (misalnya isu) menjadi jelas.
    2. Pemecahan Masalah
      Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada atau sudah jelas. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
  • Identifikasi alterntif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah.
  • Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahuisebelumnya atau di luar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa- peristiwa di masa datang (state of nature)
  • Pembuatan alat (sarana) untuk mengevaluasi atau mengukur hasil, biasanya berbentuk tabel hasil (pay off table).
  • Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan
    3. Pengambilan Keputusan
      Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi yang ada, seperti kondisi pasti, kondisi beresiko, kondisi tidak pasti,dan kondisi konflik.

D. Dasar Pengambilan Keputusan :

   Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :
  1. Intuisi : Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
  2. Pengalaman : Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
  3. Fakta : Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
  4. Wewenang : Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
  5. Logika/Rasional : Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. 
    Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
  • Kejelasan Masalah
  • Orientasi Tujuan 
  • Pengetahuan Alternatif 
  • Preferensi yang jelas 
  • Hasil Maksimal 
E. Jenis-jenis keputusan Organisasi

    Jenis keputusan dalam organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan; peran organisasi dalam mengambil keputusan, dan bagian organisasi yang terpengaruh oleh keputusan tersebut. Secara garis besar, keputusan digolongkan ke dalam keputusan rutin dan tidak rutin.
  • Keputusan rutin adalah keputusan yang sifatnya rutin dan dilakukan secara berulang-ulang dan biasanya telah dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Contoh keputusan rutin, yaitu penyusunan APBN yang dilakukan pemerintahan.
  • Keputusan tidak rutin adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin. Contoh keputusan tidak rutin, yaitu pertimbangan seorang wirausaha yang akan membuka cabang di luar kota. Keputusan ini merupakan keputusan sekali pakai. Oleh karena itu, wirausaha harus mempertimbangkan apakah usahanya mampu bersaing dengan. usaha sejenis di tempat cabang akan dibuka? Apakah lokasinya strategis? Apakah sumber daya manusianya memadai?
    Dalam mengambil keputusan, baik yang bersifat rutin maupun tidak, ada dua metode yang digunakan oleh seorang wirausaha. Metode pertama adalah metode tradisional, pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada intuisi dan kebiasaan. Metode yang kedua adalah metode modem, pengambilan keputusan didasarkan pada perhitungan matematis dan penggunaan instrumen yang bersifat modern, seperti komputer dan perhitungan statistik.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
  1. Internal organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi, dan sebagainya. 
  2. Eksternal organisasi seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukum, dan sebagainya. 
  3. Ketersediaan informasi yang diperlukan. 
  4. Kepribadiaan dan kecakapan pengambil keputusan.
G. Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan
   Proses Pengambilan Keputusan dalam partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat khususnya dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah.

    Gaya pengambilan keputusan :
  1. Gaya Direktif (Pengarahan) : adalah Suatu gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas/ketidakjelasan yang rendah dan cara berpikirnya yang rasional.
  2. Gaya Analitis : adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas/ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional.
  3. Gaya Konseptual : adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi untuk ambiquitas /ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi juga.
  4. Gaya Perilaku : adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah untuk ambiquitas/ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi 



Sumber :

1 comment: