Sunday, 30 October 2016

Teori Pengambilan Keputusan

A. Definisi Pengambilan Keputusan

    Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan. 

B. Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli : 

  • Menurut Terry (Syamsi, 1995) pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih, tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang memungkinkan.
  • Menurut Siagian (dalam Syamsi, 1995) bahwa pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
  • Menurut Shull, Delbecq & Cummings (dalam Taylor, 1994) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai suatu kesadaran dalam proses manusia, menyangkut individu dan fenomena sosial, berdasarkan hal-hal yang fakta dan aktual yang menghasilkan pilihan dari satu aktivitas perilaku yang berasal dari satu atau lebih pilihan.
  • Menurut Morgan (1986) bahwa pengambilan keputusan merupakan salah satu jalan dari penyelesaian masalah dimana kita dihadapkan dengan berbagai pilihan yang harus kita pilih. 
  • Menurut Baron & Byrne (2005) pengambilan keputusan merupakan tindakan menggabungkan dan mengintegrasikan informasi yang ada untuk memilih satu dari beberapa kemungkinan tindakan.


C. Proses Pengambilan Keputusan

   Proses pengambilan keputusan merupakan tahap-tahap yang harus dilalui ataudigunakan untuk membuat keputusan. Tahap-tahap ini merupakan kerangkadasar, sehingga setiap tahap dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa subtahap (disebut langkah) yang lebih khusus/ spesifik dan lebih operasional.Secara umum, proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap, yaitu sebagai berikut :
    1. Penemuan Masalah
     Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas,sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah (misalnya isu) menjadi jelas.
    2. Pemecahan Masalah
      Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada atau sudah jelas. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
  • Identifikasi alterntif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah.
  • Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahuisebelumnya atau di luar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa- peristiwa di masa datang (state of nature)
  • Pembuatan alat (sarana) untuk mengevaluasi atau mengukur hasil, biasanya berbentuk tabel hasil (pay off table).
  • Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan
    3. Pengambilan Keputusan
      Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi yang ada, seperti kondisi pasti, kondisi beresiko, kondisi tidak pasti,dan kondisi konflik.

D. Dasar Pengambilan Keputusan :

   Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :
  1. Intuisi : Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
  2. Pengalaman : Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
  3. Fakta : Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
  4. Wewenang : Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
  5. Logika/Rasional : Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. 
    Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
  • Kejelasan Masalah
  • Orientasi Tujuan 
  • Pengetahuan Alternatif 
  • Preferensi yang jelas 
  • Hasil Maksimal 
E. Jenis-jenis keputusan Organisasi

    Jenis keputusan dalam organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan; peran organisasi dalam mengambil keputusan, dan bagian organisasi yang terpengaruh oleh keputusan tersebut. Secara garis besar, keputusan digolongkan ke dalam keputusan rutin dan tidak rutin.
  • Keputusan rutin adalah keputusan yang sifatnya rutin dan dilakukan secara berulang-ulang dan biasanya telah dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Contoh keputusan rutin, yaitu penyusunan APBN yang dilakukan pemerintahan.
  • Keputusan tidak rutin adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin. Contoh keputusan tidak rutin, yaitu pertimbangan seorang wirausaha yang akan membuka cabang di luar kota. Keputusan ini merupakan keputusan sekali pakai. Oleh karena itu, wirausaha harus mempertimbangkan apakah usahanya mampu bersaing dengan. usaha sejenis di tempat cabang akan dibuka? Apakah lokasinya strategis? Apakah sumber daya manusianya memadai?
    Dalam mengambil keputusan, baik yang bersifat rutin maupun tidak, ada dua metode yang digunakan oleh seorang wirausaha. Metode pertama adalah metode tradisional, pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada intuisi dan kebiasaan. Metode yang kedua adalah metode modem, pengambilan keputusan didasarkan pada perhitungan matematis dan penggunaan instrumen yang bersifat modern, seperti komputer dan perhitungan statistik.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
  1. Internal organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi, dan sebagainya. 
  2. Eksternal organisasi seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukum, dan sebagainya. 
  3. Ketersediaan informasi yang diperlukan. 
  4. Kepribadiaan dan kecakapan pengambil keputusan.
G. Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan
   Proses Pengambilan Keputusan dalam partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat khususnya dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah.

    Gaya pengambilan keputusan :
  1. Gaya Direktif (Pengarahan) : adalah Suatu gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas/ketidakjelasan yang rendah dan cara berpikirnya yang rasional.
  2. Gaya Analitis : adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas/ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional.
  3. Gaya Konseptual : adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi untuk ambiquitas /ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi juga.
  4. Gaya Perilaku : adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah untuk ambiquitas/ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi 



Sumber :

Tuesday, 25 October 2016

Trend Inovasi Masa Kini

     
     
     Manusia terus berinovasi menciptakan hal-hal yang tidak terduga. Dulu manusia hidup di zaman yang masih menggunakan teknologi yang sangat sederhana, dan saat ini manusia hidup di zaman yang serba canggih. Dibawah ini merupakan teknologi hasil inovasi manusia yang sedang marak digunakan, diantaranya :

1. Smart TV

    Saat ini TV sudah berkembang sangat pesat. Bisa menonton tayangan dari internet, bermain games, bisa menonton ulang tayangan yang terlewat atau ingin menontonnya terus menerus. Ditambah dengan teknologi layar sentuh bahkan sudah ada tv yang dapat membaca gerak-gerik dari pemakai, sehingga mengganti channel tidak perlu menggunakan remot atau menyentuh layar tv. 

2. Global Positioning System (GPS)


    Saat ini aplikasi GPS dan navigasi sudah banyak, sehingga kita tidak perlu takut ketika bepergian dan tidak tahu arah. Bahkan kita juga dapat mengetahui jalan mana yang macet atau tidak, dan dapat mengetahui perkiraan waktu untuk menempuh suatu perjalanan.

3. Personal Computer (PC)


    Komputer memang diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Selain untuk memudahkan, computer juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan. Saat ini jurusan kuliah yang paling banyak diminati adalah jurusan yang mempelajari tentang computer (SI, TI, dan SK). Karena profesi IT sangat dibutuhkan, dan tidak akan ketinggalan zaman.

4. Wifi

    Wifi adalah hal yang paling dicari oleh mayoritas mahasiswa. Wifi sudah ada sejak tahun 1997. Zaman dulu susah untuk terkoneksi dengan internet, sekarang sudah jauh lebih mudah. Yang terpenting punya smart phone atau laptop (yang mudah dibawa kemana saja), dan mencari free wifi, maka kita akan terhubung dengan internet.

5. Email

    Email adalah tempat untuk berkomunikasi dan dapat mengirimkan gambar, video, dokumen, dsb dengan cepat dan efisien. Tidak mungkin pengguna internet tidak memiliki email. Karena email adalah hal wajib yang harus dimiliki agar dapat mengakses berbagai fitur di internet.

6. Kendaraan Matic/Otomatis


    Mobil dan motor manual dianggap melelahkan karena menggunakan gigi dan atau kopling. Saat ini mobil dan motor sudah mengeluarkan jenis matic sehingga tidak perlu lelah dengan kopling dan tidak perlu berpindah-pindah gigi. Bahkan saat ini ada mobil dan pesawat otomatis, dimana kita tidak perlu mengemudikannya. Walaupun horror :D tapi memang seperti inilah jika belum banyak digunakan masih menimbulkan banyak keraguan.

7. Smart Phone


    Hampir semua orang mempunyai smart phone pada saat ini. Ya, karena dengan ponsel pintar ini dapat memudahkan aktivitas kita sehari-hari. Dengan cepat dapat berkomunikasi, menggunakan aplikasi GPS, sebagai hiburan (games, nonton video, mendengarkan lagu), sebagai tempat mendapatkan informasi (internet), sebagai alat yang digunakan untuk mengerjakan tugas kuliah, memesan kendaraan, memesan makanan, dll.



Sumber :

Friday, 14 October 2016

TEAMWORK


A. Pengertian Kelompok

   Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi (Cartwright dan Zander, 1968; Lewin, 1948).

B. Karakteristik Kelompok
  1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik  secara verbal maupun non verbal.
  2. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok.
  3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
  4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
  5. Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.

C. Jenis-jenis Teamwork

   Menurut Daft (2000) jenis teamwork terdiri dari 6 (enam) jenis, yaitu:

1. Tim Formal
   Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi formal.

2. Tim Vertikal
  Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal

3. Tim Horizontal
   Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari tingkat hirarki yang hampir sama tapi berasal dari area keahlian yang berbeda.

4. Tim dengan Tugas Khusus
  Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk diluar organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas khusus.

5. Tim Mandiri
  Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang annggota terpilih.

6. Tim Pemecahan Masalah
   Tim pemecahan masalah adalah biasanya terdiri dari 5 hingga 12 karyawan yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.

D. Tahap Pembentukan Kelompok

   Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.

   Tahap 1 – Forming
  Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.

   Tahap 2 – Storming
  Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.

   Tahap 3 – Norming
  Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.

   Tahap 4 – Performing
  Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.

   Tahap 5 – Adjourning dan Transforming
  Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.


E. Kelebihan dari Teamwork
  1. Meningkatkan informasi dan pengetahuan. Dengan bekerja secara bersama. Maka sumberdaya masing-masing individu akan tertampung dalam tim ini, sehingga bisa memperkuat tim baik dalam informasi maupun pengetahuan.
  2. Meningkatkan ragam pandangan. Anggota tim dengan latar belakang yang berbeda akan memberikan pandangan yang beragam terhadap suatu pengambilan keputusan. Hal ini akan memperkuat legalitas dan kualitas pengambilan keputussan.
  3. Meningkatkan penerimaan atas suatu solusi. Solusi yang diputuskan bersama akan diterima secara lebih baik dari pada jika diputuskan oleh seorang individu, misalnya direktur utama perusahaan.
  4. Meningkatkan tingkat kinerja. Dengan berbagai keterampilan anggota tim yang dimilikinya maka kinerja tim diharapkan bisa lebih baik dari pada kinerja individual.
   Berikut poin-poin teamwork yang baik :
  1. Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
  2. Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
  3. Filosofi teamwork : ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
  4. Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
  5. Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
  6. Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
  7. Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
  8. Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
  9. Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
  10. Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses pencapaian target.
  11. Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan kerjasama.
  12. Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.
  13. Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.
F. Kekurangan dari Teamwork
  1. Tim kerja memungkinkan terjadinya groupthink. Groupthink merupakan fenomena untuk mengikuti consensus dari mayoritas anggota tim mengalahkan pendapat minoritas yang mungkin saja lebih benar.
  2. Memungkinkan terjadinya free rider . Mereka yang tidak memberikan kontribusi secara nyata, namun karena bergabung dengan tim maka dia mendapat imbalan atau balas jasa yang sama baiknya.
  3. Memungkinkan pengambilan keputusan berlarut-larut. Hal ini memungkinkan jika tidak dicapai consensus antara anggota tim. Dengan begitu, tanpa adanya kerjasama yang baik, tim kerja bisa saja tidak menghasilkan apa-apa dan memungkinkan terjadinya sinergi yang negative.
  4. Adanya agenda-agenda tersembunyi. Dalam tim bisa saja ada anggaota tim mempunyai tujuan-tujuan khusus yang belum tentu sejalan dengan anggota tim secara keseluruhan. Adanya agenda tersembunyi dari anggota tim ini tentu saja akan mengganggu kinerja secara keseluruhan.



Sumber :

KOMUNIKASI



A. Pengertian

   Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Singkatnya, komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.

B. Arti Penting

   Untuk mencapai suatu tujuan dibutuhkan komunikasi. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi.

   Yang penting komunikasi dalam organisasi diperolehnya komunikasi yang efisien dan efektif. Komunikasi yang efektif terjadi bila artian yang dimaksudkan oleh pengirim berita dan artian yang ditangkap oleh penerima berita itu sama dan satu. Sedangkan komunikasi yang efisien terjadi bila biayanya minimum berdasar sumber daya yang dimanfaatkan. Komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer, karena sebagai proses dimana fungsi manajemen seperti  fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinan, fungsi pengendalian dapat dicapai.
   
C. Jenis-jenis dan Proses

   1. Komunikasi berdasarkan Penyampaian

   Pada umumnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia tidak hanya makhluk individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang terampil berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam menyampaikan informasi. Berdasarkan cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

   a. Komunikasi verbal (Lisan)
  • Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak, dimana kedua belah pihak dapat bertatap muka. Contohnya dialog dua orang.
  • Yang terjadi secara tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak. contohnya komunikasi lewat telepon.
   b. Komunikasi nonverbal (Tertulis)
  • Naskah , yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar yang bersifat kompleks.
  • Gambar dan foto akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.

2. Komunikasi berdasarkan Prilaku

   Komunikasi bedasarkan prilaku dapat dibedakan menjadi :
  • Komunikasi Formal : komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya seminar.
  • Komunikasi Informal : komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau perusahaan. Contohnya kabar burung , desas-desus, dan sebagainya.
  • Komunikasi Nonformal : komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya rapat mengenai ulang tahun perusahaan.

3. Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya

   Berdasarkan Kelangsungannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
  • Komunikasi Langsung : proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh adanya jarak.
  • Komunikas Tidak Langsung : proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat media komunikasi.

4. Komunikasi Berdasarkan Maksud Komunikasi

   Berdasarkan maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
  • Berpidato
  • Memberi Ceramah
  • Wawancara
  • Memberi Perintah alias Tugas
   Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal penentu, demikian pula kemampuan komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses komunikasinya.

5. Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup

   Berdasarkan Ruang Lingkupnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :

   a. Komunikasi Internal
      Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) macam , yaitu :
  • Komunikasi vertikal yang terjadi di dalam bentuk komunikasi dari pemimpin kepada anggota, seperti perintah, teguran, pujian, dan sebagainya.
  • Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan sejajar .
  • Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan berbeda pada posisi tidak sejalur vertikal.
   b. Komunikasi Eksternal
   Komunikasi yang terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk memperoleh pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.
   Komunikasi dengan pihak luar bisa berbentuk :
  • Eksposisi, pameran, promosi, dan sebagainya.
  • Konverensi pers.
  • Siaran televisi , radio dan sebagainya.
  • Bakti sosial.

6. Komunikasi Bedasarkan Jumlah Yang Berkomunikasi

   Komunikasi berdasarkan Jumlah yang berkomunikasi, dapat dibedakan menjadi :
  • Komunikasi Perseorangan, yaitu komunikasi yang terjadi dengan cara perseorangan atau individu antara pribadi dengan pribadi mengenai persoalan yang bersifat pribadi juga.
  • Komunikasi Kelompok, yaitu komunikasi yang terjadi pada kelompok mengenai persoalan - persoalan yang menyangkut kepentingan kelompok. Perbedaanya dengan komunikasi perseorangan yaitu komunikasi ini lebih terbuka dibandingkan dengan komunikasi perseorangan.


7. Komunikasi Berdasarkan Peranan Individu

   Dalam komunikasi ini, peranan individu sangat mempengaruhi kesuksesan proses komunikasinya. Berikut beberapa macam komunikasi berdasarkan peranan individu, diantaranya :
  • Komunikasi antar individu dengan individu yang lain. Komunikasi ini terjadi secara nonformal maupun informal, individu bertindak sebagai komunikator mampu mempengaruhi individu yang lain.
  • Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
  • Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih. Pada komunikasi ini individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

8. Komunikasi Berdasarkan Jaringan Kerja

   Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, komunikasi akan terlaksana berdasarkan sistem yang ditetapkan dalam jaringan kerja. Komunikasi berdasarkan jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
  • Komunikasi jaringan kerja rantai, yaitu komunikasi terjadi menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
  • Komunikasi jaringan kerja lingkaran, yaitu komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti pola lingkaran.
  • Komunikasi jaringan bintang,  yaitu komunikasi terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilewati lebih pendek.

9. Komunikasi Berdasarkan Ajaran Informasi

   Komunikasi berdasarkan Ajaran Informasi dapat dibedakan menjadi :
  • Komunikasi satu arah, yaitu komunikasi yang berjalan satu pihak saja (one way communication).
  • Komunikasi dua arah, yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik (two ways communication).
  • Komunikasi ke atas, yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan terhadap atasan.
  • Komunikasi ke bawah, yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan terhadap bawahan.
  • Komunikasi kesamping, yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang yang mempunyai kedudukan sejajar.

D. Komunikasi Efektif

   Salah satu hal yang menyebabkan banyak orang berselisih paham adalah karena kurangnya komunikasi. Komunikasi terkadang menjadi hal yang disepelekan, padahal kesalahan dalam komunikasi dapat menimbulkan sebuah permasalahan yang runyam dalam relasi dua atau lebih orang. Proses komunikasi dapat menghasilkan feedback dari komunikan sehingga komunikasi dapat berlangsung secara dua arah antara komunikator dan komunikan.


   Semua orang dapat berkomunikasi dengan caranya masing-masing, tetapi tidak semuanya mampu berkomunikasi secara efektif. Lalu apa itu komunikasi yang efektif? Komunikasi yang efektif dapat dipahami sebagai komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain. Perubahan sikap ini biasanya terlihat pada proses maupun masa pasca komunikasi.

   Komunikasi yang efektif biasanya memiliki tujuan untuk memudahkan orang lain dalam memahami pesan yang disampaikan oleh seorang pemberi pesan (komunikator). Selain itu, komunikasi yang efektif juga bertujuan supaya informasi yang disampaikan dapat menimbulkan feedback dari si penerima pesan (komunikan). Karena alasan-alasan tersebut, maka proses komunikasi yang efektif haruslah dilakukan dengan menggunakan bahasa yang jelas dan dapat dipahami oleh orang lain.

   Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp, komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi. Komunikasi yang efektif hanya dapat terjadi jika komunikator dan komunikan memiliki persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Sebuah komunikasi dikatakan efektif apabila :
  1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
  2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
  3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.
   Untuk menciptakan sebuah komunikasi yang efektif, maka sebuah proses komunikasi harus mengandung unsur-unsur komunikasi. Unsur-unsur komunikasi setidaknya harus terdiri dari enam hal, yaitu sumber, komunikator, pesan, channel, komunikasi itu sendiri, dan efek.

E. Implikasi Manajerial

   Implikasi manajerial mengulas atau membahas tentang kesimpulan atau hasil akhir penelitian. Tentunya kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan atas kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam metode penelitian. Kebijakan-kebijakan yang diambil untuk mendapatkan hasil akhir keputusan tersebut diperoleh melalui sebuah proses pengambilan keputusan yang bersifat menyeluruh dan partisipatif dari seluruh anggota peneliti dan dengan cara manajerial yang tepat. Implikasi kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan hasil penelitian  tersebut disebut juga sebagai implikasi manajerial. Selain itu, implikasi manajerial dapat memberikan manfaat bagi ilmu manajemen.

   Manajemen itu itu terdiri dari dua implikasi yaitu :
  1. Implikasi prosedural, yaitu analisis, perencanaan kerja, pilihan kebijakan, dan tata cara analisis.
  2. Implikasi yang bersifat substantif, yaitu perkiraan rencana maupun perumusan sebuah tindakan.



Sumber :

Saturday, 8 October 2016

SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

A. Sistem Informasi
   
    Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.

      Contoh dari Sistem Informasi adalah :
  1. Sistem reservasi pesawat terbang
  2. Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor
  3. Sistem biometric
  4. Sistem POS (point-of-sale)
  5. Sistem telemetri
  6. Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card)
  7. Sistem yang dipasang pada tempat-tempat publik yang memungkinkan seseorang mendapatkan informasi seperti hotel, tempat pariwisata, pertokoan, dan lain-lain
  8. Sistem layanan akademis berbasis web
  9. Sistem pertukaran data elektronis (Electronic Data Interchange atau EDI)
  10. E-government atau sistem informasi layanan pemerintahan yang berbasis internet.
B. Teknologi Informasi
   
     Teknologi Informasi adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video.

     Contoh dari Teknologi Informasi adalah :
  1. Mikro komputer dan notebook
  2. Mainframe
  3. Barcode scanner
  4. Software pengolah transaksi
  5. Software spreadsheet
  6. Telepon rumah
  7.  Handphone
  8. TV
  9. VSAT
  10. Compact Disk.

C. Perbedaan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

        Dari penjelasan terkait Sistem Informasi dan Teknologi Informasi diatas, penulis menyimpulkan Sistem Informasi merupakan suatu sistem yang mengolah data menjadi informasi yang dapat digunakan oleh manusia. Sedangkan Teknologi Informasi merupakan alat atau teknologi yang digunakan untuk mendapatkan informasi.

D. Sejarah dan Perkembangan SI dan TI

      Teknologi informasi dan komunikasi di masa lampau difungsikan sebagai suatu metode untuk melakukan pengenalan terhadap bentuk-bentuk yang terlihat. Hal itu terbukti dengan adanya lukisan-lukisan yang kita temukan pada dinding-dinding gua yang berkaitan dengan kehidupan mereka, dari mulai berburu, menentukan suatu tempat untuk tinggal dan sebaginya. Pada masa itu, bentuk komukasi masyarakan hanya terbatas pada bentuk suara, dengusan dan isyarat anggota badan. Namun sesuai dengan perkembangannya, mulai diciptakan dan dikreasikan alat-alat yang dapar menimbulkan suara serta bunyi-bunyian, seperti halnya isyarat gendang, terompet, asap dan lainnya.
  1. Tahun 3000 SM bangsa Sumeria telah menemukan serta menggunakan tulisan dan simbol-simbol yang dibentuk sedemikian rupa dari pictograf sebagai huruf (masing-masing huruf dan simbol memiliki lafal dan pengucapan yang berbeda-beda, sehingga mampu membentuk suatu kata, kalimat dan bahasa).
  2. Tahun 105 M, bangsa Cina telah menemukan kertas, kertas pertama yang dibuat itu terbuat dari serat bambu.
  3. Tahun 1344 M, Johan Gunteberg menciptakan mesin pencetak kertas yang memanfaatkan plat huruf dari besi.
  4. Tahun 1830 M, Augusta Lady Byron dan Charles Babbege menulis program komputer untuk pertama kalinya di dunia, keduanya memanfaatkan mesin Analytical. Alat tersebut dirancang sedemikian rupa agar dapat memasukkan dan mengelola data serta mampu menciptakan data keluar dalam bentuk sebuah kartu. Mesin ini lebih dikenal sebagai komputer digital pertama meskipun cara kerjanya masih bersifat mekanis.
  5. Tahun 1946, ENIAC I (Electronik Numerical Integrator and Computer) yang merupakan teknologi infomasi digital pertama di dunia telah dilahirkan dan selalu melalui serangkaian proses menuju kesempurnaan.
  6. Tahun 1972, Ray Tomlinson berhasil menciptakan suatu program E-mail (surat elektronik) pertama yang memungkinkan kita dapat bertukar data dan informasi dengan jarak yang jauh dalam bentuk teks.
  7. Pada jangka waktu tahun 1973-1990, istilah internet mulai diperkenalkan dengan protocol standarnya yaitu TCP/IP. 
  8. Tahun 1981, National Science Foundation memperkenalkan Backbone/ CSNET yang memiliki kapasitas sekitar 56 kbps untuk tiap-tiap lembaga pemerintahan.
  9. Pada 1 Januari 1983, ARPANET mengganti protocol NCP-nya ke TCP/IP. 
  10. Tahun 1986, IETF menciptakan sebuah server yang difungsikan sebagai alat pengatur.
  11. Tahun 1992, untuk pertama kalinya komunitas internet dibentuk, tidak lama setelah itu kemudian CERN memperkenalkan suatu istilah fasitilas internet yang disebut dengan World Wide Web (WWW).
  12. Tahun 1993, NSF mendirikan interNIC dengan tujuan untuk menyediakan layanan jasa internet yang berkaitan dengan masalah direktori dan memori serta database, ditahun-tahun berikutnya perkembangan internet semakin bagus dan berperan penting dalam kehidupan hingga saat ini. 



Sumber :