"Saya tidak
punya uang pak, anak lelaki yang biasa mencari uang untuk kami sedang sakit
parah ditambah cucu saya merengek kelaparan, makanya saya ambil singkong
itu karena bingung mau makan apa," kata nenek kepada hakim.
Ya, betapa tak
masuk akal, sebuah perusahaan besar yang mempunyai untung besar, menuntut
seorang nenek yang hanya mengambil singkong yang jika diuangkan tak seberapa.
Padahal dalam hukum Islam pun, tak mengapa mencuri makanan jika kondisinya
sudah seperti itu, tapi hanya untuk mengganjal perut. Benar kata hakim “Saya
atas nama pengadilan, menjatuhkan denda kepada setiap orang yang hadir diruang
sidang sebesar 50 ribu. Sebab anda menetap dikota ini, yang membiarkan seseorang
kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya”. Karena di dalam
Islam juga seperti itu, tak boleh membiarkan ada orang mati kelaparan. Jika ada
maka berdosa untuk setiap 40 rumah di setiap sudut tempat tinggal orang yang
mati kelaparan. Namun sayangnya tidak memakai hukum Islam sehingga ada saja
orang yang tak punya hati menuntut seperti itu. Sayangnya saat ini tak ada
pemimpin muslim yang mampu mengatur semuanya seperti seharusnya yang akan
membawa kepada kesejahteraan.
Nenek ini tidak
mendapatkan keadilan, dari perusahaan yang menuntutnya, dari hukum yang berlaku
saat ini, dan dari kehidupan yang keras ini. Suatu cobaan yang besar bagi nenek
ini dan keluarganya. Seharusnya seorang pemimpin dapat menjamin kesejahteraan
bagi rakyatnya, menjamin keadilan.
Allah Swt
berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menjalankan amanah
kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan suatu
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil”…(Qs. An-Nisa :
58).
Rasulullah SAW
pun mengingatkan para pemimpin, “Siapa saja yang dianugerahkan Allah sebagai
pemimpin, tetapi dia tidak berbuat sesuatu untuk kebaikan umatnya (malah
sebaliknya menipu dan menzalimi umatnya ), allah akan mengharamkan surga
untuknya.” (HR. Bukhari).
Dalam hadis
lain, Rasulullah SAW bersabda, “Asyaddunnaasi ‘azaban yaumul qiyamati imamun
jair”. (Orang yang paling sakit siksaan di hari kiamat adalah pemimpin yang
zalim (curang).” (HR. Thabrani dari Abdullah bin Mas’ud).
Dari hadits dan
ayat diatas, maka seharusnya nenek yang mencuri singkong demi bertahan hidup
mendapat keadilan dari seorang pemimpin (negara).