Sunday, 27 September 2015

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

15115229
Nurul Ghina Qonita


PENDAHULUAN
Pertumbuhan penduduk mendorong pertumbuhan aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dsb. Pertumbuhan/perkembangan kebudayaan merupakan pemanfaatan dan pengembangan dari akal budi yang dimiliki manusia, yang berakibat merubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk, serta kondisi sosial ekonomi daerah, negara, dan dunia. Pertumbuhan penduduk meningkat semakin cepat berdasarkan tabel dibawah ini :
Perkembangan Penduduk Dunia
Tahun 1830-2006
Tahun
Jumlah Penduduk
Perkembangan per-tahun
1830
1 milyard
-
1930
2 milyard
1 %
1960
3 milyard
1,7 %
1975
4 milyard
2,2 %
1987
5 milyard
2%
1996
6 milyard
2%
2006
7 milyard
2%
Sumber : Iskandar N, Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia

Faktor-faktor demografi dari pertambahan penduduk adalah kematian (mortalitas), kelahiran (fertilitas), dan migrasi.

1.   Kematian
a.   Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR) :
Banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tsb (Juni).
b.  Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate/ASDR) :
Dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.

2.  Kelahiran
a.  Tingkat Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) :
Jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1.000 penduduk pada pertengahan tahun tsb.
b.  Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR) :
Angka yang menunjukkan jumlah kelahiran per 1.000 wanita usia produktif (usia 15-44 tahun atau 15-49 tahun)
c.  Tingkat Kelahiran Khusus (Age Specific Fertility Rate/ASFR) :
Menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok umur 15-49 tahun.

3.  Migrasi
a. Dinamika penduduk memiliki 2 istilah, yaitu migrasi dan mobilitas. Mobilitas lebih luas dari migrasi.
b. Proses migrasi ada 2, yaitu migrasi bertahap dan migrasi langsung.
c. Akibat migrasi : Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota), Migrasi Interregional, dan Migrasi antarnegara.

Peranan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yaitu untuk mengetahui :
a. Cepat atau lambatnya pertumbuhan penduduk di suatu daerah.
b. Rasio ketergantungan.
c. Jumlah wanita dalam usia subur.
d. Jumlah tenaga kerja yang tersedia.
e. Berdasarkan tempat tinggal.
f. Bentuk piramida bentuk.

Menurut John Clark pertumbuhan penduduk dikatakan cepat bila golongan umur 0-14 tahun > 40% dari golongan umur 60 tahun dan >= atau < 10%.

Bentuk piramida penduduk berfungsi untuk mengetahui cepat atau lambatnya pertumbuhan penduduk suatu daerah.

Ada 3 jenis struktur penduduk :
1.  Piramida penduduk muda :
Menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Contoh : India, Brazilia, Indonesia.
2.  Piramida stasioner :
Menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis). Contoh : Swedia, Belanda, Skandinavia.
3.  Piramida penduduk tua :
Menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Contoh : Jerman, Inggris, Belgia, Perancis.
Rasio Ketergantungan (Dependency of Ratio/DR) : angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja. (dinyatakan dalam persen (%)). 



KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

A.  Zaman Batu sampai Zaman Logam
1.  Zaman Batu Tua (Paleolithikum) : peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam.
2. Zaman Batu Muda (Neolithikum) : hidup menetap, membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat desa, bertani dan beternak, telah mengenal mengecor/mencairkan logam dari biji besi, dan menuangkan ke dalam cetakan-cetakan serta mendinginkannya, peralatan senjata berburu dan berperang. Misalnya kapak berbentuk sepatu dari bahan perunggu.
B.  Kebudayaan Hindu dan Budha.
Agama Hindu masuk ke Indonesia pada abad ke-3 dan ke-4. Sedangkan agama Budha masuk ke Indonesia pada abad ke-5. Hinduisme dan Budhisme melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra. Contoh : Candi Prambanan, Candi Badut, Candi Jago, dan Candi Borobudur (yang merupakan Candi Budha terbesar dan termegah di Asia Tenggara).
C.  Kebudayaan Islam
Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-15 dan ke-16 dan dibawa oleh Wali Sanga. Islam masuk ke Indonesia dengan cara baik-baik sehingga mudah diterima oleh masyarakat. Agama Islam berkembang pesat dan menjadi agama mayoritas di Indonesia. Kebudayaan Islam memberi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.
D.  Kebudayaan Barat
Kebudayaan Barat masuk ke Indonesia melalui kaum penjajah, terutama bangsa Belanda. Salah satu pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk kedalam kebudayaan Indonesia adalah agama Katolik dan Kristen Protestan. Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiaran agama.

Bangsa Indonesia menerima kebudayaan yang datang dari luar, namun kebudayaan yang dimilikinya tidaklah diabaikan. Sehingga munculah istilah “Bhineka Tunggal Ika” yang bermakna harus saling menghargai perbedaan karena kita adalah bangsa Indonesia, bangsa yang menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan.

Kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa tersebut. Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai konkretisasi. Sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat.

Contoh : jika ada wanita hamil tanpa memiliki suami, kalau di Indonesia wanita tersebut akan dikucilkan, direndahkan, dan dihina. Sedangkan kalau di Barat dianggap wajar. Karena budaya bangsa Indonesia berakar dari ajaran agama, tidak membenarkan hal semacam itu.